belajar animasi 3D: 2015

Selasa, 30 Juni 2015

Prak 10 – Walk Cycle



Prak 10 – Walk Cycle

1. Tujuan

Membuat animasi walk cycle

2. Alat

Blender 2.6+

3. Bahan



biped-rig
Biped rig by nathan vegdal

4. Dasar Teori

A. Walk Cycle Pose

Sebuah walk cycle dapat disusun dengan mengikuti acuan pose-pose berikut



walk-cycle-poses
Walk cycle poses

B. Biped Rig by Nathan Vegdal

Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang biped rig yang akan digunakan, diantaranya meliputi setting IK dan FK, cara penggunakan IK pada kaki untuk mengatur pose kaki.

C. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.



dopesheet-editor
Dopesheet Editor

D. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.



graph-editor
Graph Editor

E. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.



cube-motion-path
Cube with motion path

5. Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
  4. Berikut adalah contoh basic walk cycle menggunakan extreme position dan passing position

6. Latihan Praktikum

Lakukanlah latihan-latihan berikut ini:
  1. Buatlah walk cycle sederhana dengan menggunakan extreme position dan passing position.
  2. Modifikasi walk cycle sederhana tersebut dengan menambahkan up position dan down position.
  3. Modifikasi walk cycle tersebut dengan menambahkan gerak naik turun bahu dan pinggul.

7. Hasil Praktikum yang diharapkan

8. Kesimpulan yang diharapkan

dalam membuat walk cycle kita membutuhkan passing posisi dan extrime posisi selain itu kita membutuhkan 5 frame dengan frame 1 posisi extrime, frame 2 passing, frame 3 extrime, frame 4 passing dan yang terakhir frame 5 dalah extrime posisi.

9. Referensi

Rabu, 17 Juni 2015

Prak 15 – Blender Network Render






Tujuan


Melakukan render di Blender menggunakan jaringan komputer.

Alat

Bahan

Dasar Teori

Petunjuk Praktikum

  1. Siapkan shared directory/network folder (contohnya Windows Share atau NFS mount atau OSX file sharing).
  2. Set directory tersebut sebagai directory output.
  3. Un-check (un-centang)/jangan centang opsi “Overwrite”. kemudian centang opsi “Placeholders”
    home-made-render-farm-setting
    Home Made Render Farm Setting
  4. Save file blender yang telah diatur dengan setting tersebut.
  5. Copy file blender yang telah diatur ke masing-masing komputer yang ingin digunakan.
  6. Jalankan render pada masing-masing komputer tersebut. dengan setting yang telah dilakukan, masing-masing komputer akan menyimpan hasil render-nya pada folder yang di-share tersebut tanpa saling menumpuki hasil render dari komputer yang lain.
  7. Jangan lupa berdoa.








analisa

Percobaan dengan menggunakan 1 komputer Dengan menggunakan 1 komputer lama waktu yang di gunakan untuk merender 1 frame yaitu : 2-5 menit per frame. Dengan start mulai dari jam 14.15  hingga 15.45 hanya bisa menghasilkan 24 gambar PNG.


Percobaan Dengan menggunakan 13 komputer yang lama waktu yang di gunakan untuk merender 1 frame yaitu : 2-5 menit per frame. Dengan start mulai dari jam 14.15 hingga 15.45 telah berhasil menghasilkan 250 gambar PNG.


Kesimpulan :

dengan 13 komputer akan lebih cepat dalam proses merender di banding kan 1 komputer karna dengan 13 komputer maka 250 frame bisa di kerjakan hanya dalam 1,45 jam bisa menghasilkan 250 gambar. Kalo hanya menggunakan 1 komputer maka hanya akan menghasilkan 24 gambar saja. jadi kecepatan merender dengan 13 komputer lebih cepat di banding merender dengan 1 komputer

Referensi

Rabu, 10 Juni 2015

Prak 14 – 3-point Light Setup

1. Tujuan

Mengenal tata lampu pada media 3D melalui praktek tata lampu 3-point lighting

2. Alat

Blender 2.7+
Cycles Render

3. Bahan

4. Dasar Teori

A. Lighting Component

Salah satu komponen lighting adalah shadow. Shadow memberi informasi bentuk bagi sebuah objek.
Shadow juga berfungsi sebagai informasi posisi objek terhadap environment.
Penguasaan shadow, akan membantu kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Lighting Setup

Lighting setup adalah tata lampu yang melibatkan satu atau lebih lampu yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama.
Dalam 3 point lighting, terdapat 3 lampu yang digunakan. Masing-masing lampu tersebut ada yang berfungsi sebagai key light, fill light, dan back light.
fungsi dari masing-masing lampu adalah sebagai berikut:
  1. Key light berfungsi sebagai sumber cahaya utama
  2. Fill light berfungsi untuk membuat shadow dari key light menjadi lebih soft
  3. Back light berfungsi untuk membuat outline dari objek
Gunakan simulator ini untuk melihat efek dari masing-masing lampu.
secara umum tata lampunya relatif terhadap objek dan kamera adalah sebagai berikut
3 Point Light Setup

C. Membuat Lamp pada Cycles Render

5. Petunjuk Praktikum

6. Kegiatan Praktikum



  1. Aplikasikan teknik 3 point lighting pada 3D model yang sudah kalian buat sebelumnya.

  1. Aplikasikan teknik 3 point pada model ben simmond

  1. Aplikasikan teknik 3 point pada model sintel

8. Kesimpulan yang diharapkan

dari hasil praktikum yang telah dilakukan dpat di simpulkan bahwa pencahayaan di pengaruhi oleh besar kecilnya plane yang kita buat, selain itu penempatan lampu juga berpengaruh terhadap cahaya yang di hasilkan. dan yang utama adalah intensitas cahaya. yang tdapat di atur pada emission pada bagian strenght

9. Referensi

Rabu, 03 Juni 2015

Praktikum 13 Case Study Bouncing Ball / Bola Pantul Simulasi Blender Rigid Body




analisa hasil praktikum :
di praktikum kali ini saya membuat 3 bola yang berbeda, dari sini saya hanya mengotak atik speed dari masing-masing bola sehingga saya mendapatkan pantulan yang berbeda di setiap bola.

Rabu, 20 Mei 2015

Prak 11 – Blender 2.7 Rigging using Rigify




1. Tujuan

Membuat rigging untuk sebuah karakter bipedal (dua pedal/dua kaki). Diimplementasikan menggunakan blender 2.7 rigging using rigify.

2. Alat

Blender 2.7+

3. Bahan

4. Dasar Teori

A. Rigging

Rigging adalah kegiatan untuk membuat sebuah 3D model mudah untuk digerakkan. Membantu untuk lebih fokus terhadap pengaturan pose ketimbang manipulasi polygon.
kompleksitas rigging bisa amat sangat bervariasi. bahkan rigging bisa dianggap dunia tersendiri yang sama kompleks-nya dengan dunia keilmuan yang lain. kalau ingin tahu seberapa luas, bisa mampir ke channel Master of Rigging di vimeo.

B. Walk Cycle Pose

Sebuah walk cycle dapat disusun dengan mengikuti acuan pose-pose berikut

walk-cycle-poses
Walk cycle poses

C. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.

dopesheet-editor
Dopesheet Editor

D. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.

graph-editor
Graph Editor

E. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.

cube-motion-path
Cube with motion path

5. Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing
  4. Berikut adalah contoh rigging menggunakan Rigify

6. Kegiatan Praktikum

Lakukanlah langkah-langkah praktikum berikut ini:
  1. Download bahan yang telah disediakan
  2. Berdasarkan petunjuk yang diberikan, buatlah rigging dari bahan tersebut. Lakukan uji rigging dengan menggunakan “Pose Mode” atau dengan menekan Ctrl + Tab
  3. Buatlah walk cycle menggunakan rigging tersebut
  4. (BONUS) buatlah rigging untuk karakter berikut [NightCrawler)[https://drive.google.com/file/d/0BxDGvGQJHH_OSnNKNjRNZlJsUjA/view?usp=sharing]

7. Hasil Praktikum yang diharapkan


8. Kesimpulan yang diharapkan

Mahasiswa dapat membuat kesimpulan dalam bentuk ringkasan pengalaman yang diperoleh dari praktikum ini

9. Referensi

Rabu, 13 Mei 2015

Prak 9 – Blender Bouncing Ball Exercise




1. Tujuan


Menggunakan Blender Bouncing Ball Exercise untuk mengenal tool animasi yang disediakan oleh blender.

2. Alat

Blender 2.6+

3. Bahan

(tanpa bahan)

4. Dasar Teori

A. Bouncing ball dilihat dari sudut pandang 12 prinsip animasi




Bola mantul melewati layar (source: misscaptainalex.wordpress.com)

Contoh bola memantul(bouncing ball) tersebut merupakan kombinasi dari beberapa konsep animasi sekaligus
diantaranya

  1. Timing and Spacing
    Timing berhubungan dengan durasi atau jumlah frame yang diperlukan oleh sebuah action. timing yang tepat akan membuat sebuah action tampil meyakinkan. berikut adalah penjelasan singkat tentang animasi yang menggunakan timing yang tepat versus animasi dengan timing yang kurang pas.
  2. Sedangkan spacing berhubungan dengan kecepatan sebuah benda. apakah benda tersebut memiliki kecepatan konstan atau dipercepat atau diperlambat atau kombinasi dipercepat dan diperlambat.
    berikut adalah variasi-variasi spacing dalam proses pembuatan animasi.

    Timing and Spacing (http://hiwulan.blogsopt.com)
  3. Arcs (lintasan gerak)
    Arcs artinya lengkungan. secara umum, di dunia nyata, hampir tidak ada gerakan lurus atau diagonal sempurna. semuanya ada lengkungannya.
    Pada kasus bouncing ball across screen, lintasannya akan membentuk lengkungan sebagai berikut
    Arcs of bouncing ball across screen (www.angryanimator.com)

B. Blender Dope Sheet Editor

Blender dopesheet editor digunakan untuk melihat property apa saja yang terpengaruh oleh sebuah keyframe.



dopesheet-editor
Dopesheet Editor

C. Blender Graph Editor

Graph editor merupakan editor untuk memanipulasi spacing antar keyframe. Digunakan untuk mengimplementasikan ease in, ease out, dan constant movement.



graph-editor
Graph Editor

D. Motion Paths

Motion path merupakan menu untuk menvisualkan kalkulasi gerakan yang dilakukan oleh blender. Salah satu kegunaan alat ini adalah untuk mengecek arcs dari sebuah gerak animasi.



cube-motion-path
Cube with motion path

5. Petunjuk Praktikum

  1. Gunakan Dope sheet editor untuk mengatur timing
  2. Gunakan Graph editor untuk mengatur spacing
  3. Gunakan Motion path untuk mengevaluasi arcs dan spacing

6. Latihan Praktikum

Lakukanlah latihan bertingkat berikut ini:
  1. Buatlah bouncing ball dengan gerakan vertical saja (vertical only/bounce in place/mantul di tempat)
    Tirukan gerakan dari bowling ball berikut ini. Jika sudah mampu, lanjutkan ke soccer ball jika ada waktu sisa praktikum.
    vertical-bouncing-ball
    Bouncing ball vertical
  2. Buatlah bouncing ball dengan gerakan across the screen (melintasi layar)
    bouncing-across-the-screen
    Bouncing ball across the screen
  3. Buatlah bouncing ball across the screen dengan tambahan squash and stretch (penyet)
    bouncing-ball-squash-stretch
    Bouncing ball with squash and stretch

7. Hasil Praktikum yang diharapkan



8. Referensi